Sunday, July 31, 2016

Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Bacaannya

Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Bacaannya. Shalat adalah Salah satu perintah yang wajib bagi orang muslim yang sudah mukallaf dari Allah SWT. Shalat terdiri dari 2 (dua) macam yaitu shalat wajib dan shalat sunnah. Shalat gerhana bulan dan matahari, yang sering juga disebut Shalat Kusuf adalah salah satu shalat sunnah.

Lalu, bagaimana tata cara shalat gerhana? Apa bacaan shalat gerhana bulan dan matahari yang sesuai dengan sunnah?

Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Bacaannya

Ada beberapa hal yang harus akhi' dan ukti ketahui terlebih dahulu sebelum melakukan shalat gerhana bulan dan matahari total. Apa saja itu?

Apa dalil (hukum), jumlah raka'at dan kapan shalat gerhana bulan dan matahari total dilakukan?

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, ada 2 (dua) jenis shalat yaitu shalat wajib dan shalat sunnah. Hukum shalat gerhana adalah sunnah muakkadah berdasarkan kesepakatan ulama dan dalil shalat gerhana yang ada dibawah ini.

1. Hadits riwayat Abu Mas’ud Al Anshary

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِمَا عِبَادَهُ ، وَإِنَّهُمَا لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ مِنْ النَّاسِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْهَا شَيْئًا فَصَلُّوا وَادْعُوا اللَّهَ حَتَّى يُكْشَفَ مَا بِكُم

Sesungguhnya matahari dan bulan itu merupakan dua tanda diantara tanda-tanda kekuasaan Allah. Allah menjadikan keduanya untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Dan sungguh tidaklah keduanya terjadi gerhana karena kematian atau kelahiran seorang manusia pun. Apabila kalian melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka sholatlah dan berdo’alah kepada Allah hingga gerhana tersebut hilang dari kalian(HR. Bukhari no. 1041, Muslim no. 911)

2. Hadist riwayat Abu Musa radhiyallahu ‘anhu

عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه قَالَ : خَسَفَتْ الشَّمْسُ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَزِعًا يَخْشَى أَنْ تَكُونَ السَّاعَةُ ، فَأَتَى الْمَسْجِدَ فَصَلَّى بِأَطْوَلِ قِيَامٍ وَرُكُوعٍ وَسُجُودٍ رَأَيْتُهُ قَطُّ يَفْعَلُهُ ، وَقَالَ : (هَذِهِ الْآيَاتُ الَّتِي يُرْسِلُ اللَّهُ لَا تَكُونُ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ وَلَكِنْ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِ عِبَادَهُ ؛ فَإِذَا رَأَيْتُمْ شَيْئًا مِنْ ذَلِكَ فَافْزَعُوا إِلَى ذِكْرِهِ وَدُعَائِهِ وَاسْتِغْفَارِهِ)

Ketika terjadi gerhana matahari, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas berdiri takut karena khawatir akan terjadinya hari kiamat, sehingga Beliau mendatangi masjid kemudian shalat dengan berdiri, ruku’, dan sujud yang begitu lama. Aku belum pernah melihat Beliau melakukan shalat sedemikian itu. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya ini adalah tanda-tanda kekuasaan Allah yang ditunjukkan-Nya, gerhana tersebut tidaklah terjadi karena kematian atau hidupnya seseorang. Tetapi Allah menjadikan yang demikian untuk menakut-nakuti hamba-hamba-Nya. Apabila kalia melihat sebagian dari gerhana tersebut, maka bersegeralah untuk berdzikir, berdo’a dan memohon ampunan kepada Allah ta’ala” (HR. Bukhori no. 1059, Muslim no. 912)

Sejak dimulainya gerhana sampai berakhirnya adalah waktu shalat gerhana bulan dan matahari. Sementara, jumlah raka'at shalat ini, para Ulama berbeda pendapat mengenai tata cara shalat sunnah kusuf, ada yang mengatakan bahwa shalat gerhana dilakukan seperti shalat sunnah biasanya yaitu dua raka’at dan setiap raka’at ada 1x ruku’, 2x sujud. 

Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa shalat gerhana bulan dan matahari dilakukan dengan dua raka’at dan setiap raka’at ada dua kali ruku’, dua kali sujud. Pendapat yang terakhir inilah yang lebih kuat sebagaimana yang dipilih oleh mayoritas ulama. (Shohih Fiqh Sunnah, 1: 435-437)

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Matahari dan Bacaannya


Sama seperti tata cara shalat sunnah yang lain, bacaan shalat gerhana pun sama. Tata cara shalat gerhana bulan dan matahari lengkap dapat akhi' dan ukti baca dibawah ini.
  1. Berniat di dalam hati
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca do’a istiftah lalu berta’awudz dan membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat yang panjang dengan suara keras.
  4. Ruku’ dengan memanjangkannya.
  5. Selanjutnya, bangkit dari ruku’  atau i’tidal sambil mengucapkan ‘sami’allahu liman hamidah, rabbanaa wa lakal hamd’
  6. Setelah selesai i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama
  7. Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) 
  8. Kemudian melakukan dua kali sujud dengan memanjangkannya, diantara keduanya melakukan duduk antara dua sujud sambil memanjangkannya
  9. Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya
  10. Tasyahud 
  11. Salam. 
(Lihat Al Mughni karya Ibnu Qudamah 3/313, Al Majmu’ karya Imam Nawawi 5/48, Zaadul Ma’ad, Ibnul Qayyim, 349-356, Darul Fikr dan Shohih Fiqih Sunnah, 1: 438)

Demikian artikel tentang Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Bacaannya. Semoga bermanfaat untuk akhi' dan ukti semua.

Related Posts

Bagaimana Tata Cara Shalat Gerhana Bulan dan Matahari Lengkap Bacaannya
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.